Judul: For One More Day
(Satu Hari Bersamamu)
Penulis: Mitch Albom
Penerjemah: Olivia
Gerungan
Penerbit: PT Gramedia Pustaka
Utama
Tebal: 248 Halaman
ISBN: 978-602-03-3340-3
Sinopsis: For One More Day adalah kisah tentang
seorang ibu dan anak laki-lakinya, kasih sayang abadi seorang ibu, dan
pertanyaan berikut ini: Apa yang akan kau lakukan seandainya kau diberi satu
hari lagi bersama orang yang kau sayangi, yang telah tiada?
Ketika
masih kecil, Charley Benetto diminta untuk memilih oleh ayahnya, hendak menjadi
“anak mama atau anak papa, tapi tidak bisa dua-duanya”. Maka dia memilih
ayahnya, memujanya –namun sang ayah pergi begitu saja ketika Charley menjelang
remaja. Dan Charley dibesarkan oleh ibunya, seorang diri, meski sering kali dia
merasa malu akan keadaan ibunya serta merindukan keluarganya yang utuh.
Bertahun-tahun
kemudian, ketika hidupnya hancur oleh minuman keras dan penyesalan, Charley
berniat bunuh diri. Tapi gagal. Dia justru dibawa kembali ke rumahnya yang lama
dan menemukan hal yang mengejutkan. Ibunya –yang meninggal delapan tahun silam –masih
tinggal di sana, dan menyambut kepulangannya seolah tak terjadi apa-apa.
Charley
Benneto mengalami kegagalan dalam hidup. Menjadi lebih parah ketika ibunya
meninggal. Karir dan keluarganya hancur. Ia hidup dalam penyesalan, yang
diperparah dengan ketergantungannya pada minuman keras. Hingga pada akhirnya ia
berniat untuk bunuh diri.
Namun siapa
sangka ketika niat untuk bunuh dirinya semakin kuat ia justru dibawa kembali ke
rumah masa kecilnya. Secara mengejutkan ia bertemu dengan ibunya yang meninggal
delapan tahun silam, masih tinggal di rumah tersebut dan menyambut kedatangan
Charley. Seolah tidak terjadi apa-apa.
Penasaran kan
apa yang terjadi ketika mereka bertemu?
Pertemuan Charley dengan ibunya memberikan Charley pandangan dan pemahaman baru tentang ibunya.
***
Bagi saya kisah ini sangat menyentuh, bagaimana tidak jika kasih sayang seorang ibu kepada anaknya tergambarkan dengan jelas. Meski sang anak kadang merasa malu dengan ibunya, merasa menjadi beban. Terkadang sang anak tak membela ibunya. Rasa haru mengaduk-ngaduk hati saya baca kisah ini. Kisah ini mengingatkan saya bahwa perjuangan seorang ibu memang tiada batasnya. Kalian harus baca sendiri kisah ini.
Mitch Albom memang jago bikin cerita yang mengandung filsafat kehidupan :)
BalasHapusbener banget mba, selalu bikin mikir dan menyentuh :)
Hapus