Judul : Where
Rainbows End (Di Ujung Pelangi
Penulis
: Cecelia Ahern
Halaman : 630
Halaman
Penerbit
: Gramedia Pustaka Utama
ISBN
: 978-979-22-9789-8
Kategori :
Novel
From: Azmi
To: Rosie
Subject: Terim Kasih!
Dear Rosie,
Terima kasih sudah mengizinkanku untuk ikut membaca semua surat dan chattinganmu dengan orang-orang tersayangmu. Aku jadi tahu bagaimana tabah dan kuatnya dirimu sebagai seorang anak, ibu, saudara dan sahabat. Kamu pribadi yang penuh kejutan dan menyenangkan. Aku senang akhirnya kamu menemukan kebahagianmu sendiri.
Salam,
Azmi
To: Rosie
Subject: Terim Kasih!
Dear Rosie,
Terima kasih sudah mengizinkanku untuk ikut membaca semua surat dan chattinganmu dengan orang-orang tersayangmu. Aku jadi tahu bagaimana tabah dan kuatnya dirimu sebagai seorang anak, ibu, saudara dan sahabat. Kamu pribadi yang penuh kejutan dan menyenangkan. Aku senang akhirnya kamu menemukan kebahagianmu sendiri.
Salam,
Azmi
Ini adalah kisah kehidupan Rosie dan Alex. Mereka adalah dua
orang yang sudah bersahabat sejak kecil. Mereka bertetangga, mereka satu
sekolah dan satu bangku. Sejak kecil mereka selalu bersama, melakukan banyak
hal bersama. Tidak ada yang tidak diketahui Rosie tentang Alex dan begitupun
sebaliknya. Rosie dan Alex berpisah ketika mereka di tahun terakhir sekolah
menengah atas karena Alex harus pindah ke Amerika lantaran orang tua Alex yang
pindah tugas ke sana. Dari situ semakin banyak hal mengejutkan yang muncul di
kehidupan mereka berdua. Kadang kala mereka harus menjalani kehidupan mereka
masing-masing tanpa harus saling memberi kabar. Tetapi kekuatan persahabatan di
antara mereka nyatanya tidak bisa dipisahkan. Sesibuk apapun dengan kehidupan
pribadi masing-masing mereka selalu saling memberi kabar lewat email ataupun
surat.
Namun ada perubahan yang secara perlahan masuk dalam
kehidupan mereka, yaitu cinta. Terdengar klise memang, kisah persahabatan yang
berujung cinta. Tetapi percayalah perjalanan mereka menuju cinta itu tidaklah
biasa. Ini adalah buku kedua Cecelia Ahern yang say abaca dan ya saya jatuh
hati sekali lagi pada Ahern. Humornya, sarkasmenya, romantismenya dan
pemikiran-pemikirannya selalu membuat saya jatuh hati. Saya yang suka cerita
romance tentu saja langsung suka pada cerita Ahern kali ini. Ada kalimat Rosie
yang ia tulis di dalam suratnya kepada Alex yang menjadi salah satu favorit
saya. Ini adalah perasaan Rosie terhadap suaminya.
“Aku tahu sulit bagi orang lain memahami
bagaimana dia sebenarnya. Yang bisa kaulihat hanyalah sikap paranoidnya yang
terlalu ingin melindungi. Tapi, ya Tuhan, sikap itu justru membuatku merasa
aman dan diinginkan. Dan ketololannya membuatku tertawa! Masih dibutuhkan waktu
lama bagi kami menjadi pasangan sempurna. Jelas, pernikahan kami tak seindah
pernikahan dalam dongeng, dia tidak menghujaniku dengan kelopak mawar dan
menerbangkanku ke Paris untuk libur akhir pecan, tapi saat aku potong rambut,
dia menyadarinya. Saat aku berdandan untuk keluar malam, dia memujiku. Saat aku
menangis, dia menyeka air mataku. Saat aku merasa kesepian, dia membuatku
merasa dicintai. Dan siapa yang butuh Paris, kalau kau bisa mendapatkan
pelukan?”
(di ujung pelangi, halaman 219)
Ada yang unik dari buku ini yaitu penulisan cerita yang
dituangkan pada surat-surat dan email yang dikirim oleh tokoh-tokoh yang ada di
dalambuku. Bagi saya ini sangat menarik. Alur mundur yang rapi dan gaya cerita
yang tidak melulu serius membuat buku ini semakin menarik bagi saya. Saya tidak
ingin cepat-cepat menyelesaikan cerita di buku ini karena saya terkesima pada
dialog-dialog dan kalimat-kalimat dalam surat-surat mereka. Membuat saya
mengkerut, tersenyum, tertawa dan bersedih. Lengkap. Kisah romance biasa yang
dituangkan dengan cara yang tidak biasa.
Selamat membaca kisah Rosie dan Alex.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar