Sabtu 18 April 2015
kemarin BBI Jogja ngadain kopdar lagi. Ini adalah kopdar kedua buat saya sejak
jadi anggota BBI. Bisa dibilang kopdar kemarin dadakan karena permintaan khusus
dari Bang Evi sang koordinator umum BBI yang kebetulan akan tugas dinas ke
Jogja jadi sekalian pengen kumpul dengan teman-teman BBI Jogja. Pada kesempatan
kemarin BBI Jogja yang bisa hadir hanya saya, mba Desti, mas Dion, dan Warda,
minus Oky, Mimi, Hani, Mba Dila, Mas Arief dan Yobel..(ups… Yobel lagi flu
makanya gak boleh keluar rumah kata mamanya :D), tentu saja dengan bintang tamu
Bang Evi…haha
Ketemu juga nih dengan
tetua BBI, Bang Evi. Tadinya enggak tahu orangnya yang mana. Setelah
bertemu..oooo ini ya orangnya, ternyata yang sering ngirim email di milis grup
:D. Orangnya asyik ternyata. Berbeda dengan mba Desti dan Mas Dion yang sudah
pernah bertemu dengan Bang Evi, bagi saya dan Warda kemarin adalah kali
pertama.
Apa yang dilakukan jika
BBI kumpul? Ngomongin buku pastinya :)). Biasanya kalau ada kopdar saling
pinjam-meminjam buku dan balikin buku yang pernah dipinjam, hehe. Obrolan utama
pasti tentang buku. Namun banyak hal menarik lainnya yang kita perbincangkan
kemarin. Mulai dari tentang dunia penerbitan, buku-buku yang sedang populer,
buku-buku yang tak lekang oleh waktu, tentang seluk beluk BBI, tentang para
anggota BBI, harapan-harapan dalam membangun BBI. Awalnya sih saya datang
dengan kepala kosong, namun pulangnya kepala penuh dengan pemikiran-pemikiran
baru tentang Buku dan kehidupan yang berdampingan dengannya. Bang Evi sebagai
korum benar-benar mengalirkan pemikiran baru buat saya.
Hal pertama yang
dibahas adalah bagaimana mengakrabkan dan mempererat hubungan para anggota.
Acara-acara yang dibuat BBI hendaknya menjadi kesempatan yang bagus untuk
saling bertemu, mengakrabkan diri dan menambah pengetahuan serta wawasan.
Jangan sampai merasa akrab hanya di media sosial saja. Ketika membuat suatu
acara atau kopdar, harapan Bang Evi tidak melulu isisnya hanya ngobrol-ngobrol doang
gitu namun bisa diisi dengan suatu materi yang berkaitan tentang dunia buku dan
blogger/blogging. Terkait dunia blogging ini penting, karena masih banyak
anggota yang belum terlalu paham bagaimana blogging dan seluk-beluknya. Karena
pasti banyak anggota yang latarnya yaa cuma mau nulis namun belum paham betul
bagaimana mengelola blog. Soal ini saya setuju sekali, pasalnya saya sendiri
masih cupu dalam dunia blog…hehe. Memaksimalkan fungsi web BBI juga dibahas,
karena berdasarkan pengalaman yang disampaikan Warda dia masih merasa kesulitan
ketika ingin mengakses suatu informasidi web BBI, yang terbaru misalnya tentang
pendaftaran di forum BBI, dan banyak lagi yang lain.
Mba Desti sebagai
divisi Riset di BBI mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang hal-hal apa saja
yang bisa dilakukan oleh divisi Riset. Nah….ada beberapa hal yang bisa
dilakukan yaitu mencari tahu tentang gimana sih resensi buku itu secara teori
dan realita resensi-resensi yang telah ada, maunya setiap anggota itu
setidaknya punya pemahaman bagaimana meresensi atau mereview buku dengan baik
tanpa meninggalkan style masing-masing dalam mereview. Kemudian, menghidupkan
berita buku, berita tentang buku-buku agar tentu saja pengetahuan para anggota
bertambah. Harapan yang disampaikan Bang Evi juga adalah mari memaksimalkan review buku-buku yang oke. Ini bisa jadi salah satu jalan kita membantu teman-teman kita yang berada jauh dari pusat kota yang kesulitan membeli buku karena harganya yang mahal, namun terjangkau oleh sinyal. Bang Evi sangat visioner, saya aja gak kepikiran....ya ampun. Saya sepakat.
Hal yang paling membuat
saya berpikir dan mengubah sudut pandang saya terhadap buku adalah apa yang
disampaikan Bang Evi mengenai “jangan sampai kita menikmati buku hanya
sendirian”, istilahnya jangan sampai pelit berbagi dengan orang lain. Okelah
kita suka membaca buku, ngumpulin buku satu-persatu, namun hanya untuk
dinikmati sendiri. Karena setidaknya kita harus ingat bahwa kita memiliki beban
sosial tentang apa yang harus kita berikan kepada orang lain, apa imbasnya pada
orang lain. Maka mulailah dengan berbagi buku bacaan, yaa…dengan membuat taman
bacaan di rumah sendiri misalnya. Seenggaknya kita bisa ikut andil mencerdaskan
kehidupan bangsa. Selain itu kita harus peka, bukan hanya dengan buku-buku tapi
juga dengan kehidupan yang bersisian dengan buku-buku tersebut.
Smile :))
Kopdar kemarin sangat berkesan buat saya, Terima Kasih BBI.
aduhhhh terharu
BalasHapusmakasih ya azmi sudah menuliskan cerita kemarin.....
semoga menginspirasi :)
eh nama panggilan saya nulisnya lebih sering epi
Hapushihihi..sok imut yaaa :))
Haha..iya yaa, pake "p" ternyata :D
Hapus