Judul :
Filosofi Kopi, Kumpulan Cerita Dan Prosa Satu Dekade 1995-2005
Penulis :
Dee
Halaman :
139 Halaman
Penerbit :
Bentang Pustaka
Sebelum halaman daftar isi di buku ini,
terdapat halaman yang memuat komentar untuk buku ini dari orang-orang terkenal.
Salah satunya adalah yang diungkapkan Manneke Budiman, seorang penagajar dan
kritikus sastra. Ia mengatakan:
“Ruang
cerpen yang sempit dijadikannya wahana yang intens, tetapi tidak sesak untuk
mengungkapkan apa yang tak selalu mampu dikatakan. Lewat refleksi dan monolog
interior yang digarap dengan cakap dan jernih, pembaca diajaknya menjelajahi
halaman-halaman kecil dalam cerpen yang kini dijadikannya semesta kehidupan.”
Saya sepakat dengan hal tersebut. Meski buku
ini tipis, yang diisi dengan sajak-sajak pendek namun buku ini tebal akan
cerita yang selama ini jarang kita tangkap. Dee menyajikan
percakapan-percakapan kecil yang seringkali luput dari perhatian.
Cocoklah filosofi kopi diangkat menjadi judul
buku ini karena memang filosofi kopi yang mengambil porsi paling besar. Baik
dari jumlah halaman ataupun dari isi yang disampaikan. Lewat filosofi kopi Dee
ingin menyampaikan pemaknaan-pemaknaan hidup lewat secangkir kopi. Bahwa hidup
itu banyak rasa, tidak ada hidup yang sempurna. Hidup ada manis dan pahit.
Seperti kata Dee, dalam buku ini, kopi akan selalu punya sisi pahit meski kau siapkan ia menjadi sesuatu yang manis. Begitu juga dengan hidup, akan selalu punya sisi pahit dan manis. Tidak ada yang sempurna. Namun, walau tak ada yang sempurna, hidup ini indah begini adanya :)
sumber: dokumen pribadi
Secara keseluruhan, buku ini bagus menurut saya. Tidak butuh banyak waktu untuk membacanya. Di tiap lembarnya kita akan menemukan sentilan-sentilan yang membuat otak berpikir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar